22 March 2010

Serunya Rafting

Rafting, ya untuk ketiga kalinya aku menikmati pengalaman ber-arung jeram, sebuah aktivitas yang menantang nyali ini bersama teman-teman sepetualang. Kali ini kami bergabung bersama Regulo Adventure yang berlokasi di desa Berabe kota Probolinggo Jawa Timur, perjalanan ini menghabiskan waktu 3 jam dari Surabaya untuk sampai lokasi meeting point Regulo Arus Liar.




Begitu sampai sana dan siap dengan segala perlengkapan, kamipun diantar ke lokasi perahu karet yang akan membawa kami berpetualang mengarungi arus sungai Pekalen melewati 29 jeram yang menantang. Terlebih dahulu kami berjalan kaki melalui jalan setapak sejauh 800 m hingga akhirnya kami tiba di antara tebing-tebing menjulang dengan sungai deras di bawahnya, Subhanallah sungguh indah. Sayang tidak bisa mengabadikan keindahan itu karena tidak memungkinkan membawa kamera. *gelo rek..*

Dan perahu karet, guide, plus tim rescue pun telah siap menyertai kami. Kami dibagi 2 tim, satu perahu karet diisi minimal 5 orang, dan let`s go..!! Sungguh di luar dugaan saat akan start, hujan deras mengguyur. Wow baru kali ini kami merasakan rafting sambil berhujan-hujan ria, dan tentunya membuat petualangan air ini semakin seru. Rute rafting kali ini sejauh 13,5 km dan memakan waktu kurang lebih 3 jam. Namun karena hujan membuat arus lebih deras dari biasanya, sehingga waktu terasa menjadi lebih cepat. Sepanjang perjalanan, hujan deras mengguyur kami. Tak peduli nantinya kami sakit atau apa yang penting kami menikmati semua ini. Kapan lagi bisa rafting sambil berhujan-hujan, mumpung ada kesempatan. Dan sungguh memang sangat seru rafting kali ini bener-bener bikin ketagihan, volume air sungai lebih banyak dan arus lebih liar membuat perahu karet yang kami tumpangi meliuk-liuk, terhempas ke kanan dan kekiri, tak ayal air berkali-kali menyembur dengan derasnya masuk ke mulut yang terbuka karena teriak-teriak. Hahaha.. seru sekali.

Tim rescue pun terlihat lebih ekstra waspada saat hujan deras seperti itu, terlihat saat kami berkali-kali berhenti sejenak ketika di depan ada medan berat dengan jeram yang lebih tajam dan deras, menunggu aba-aba dari tim rescue yang siap di depan jikalau nanti terjadi sesuatu atau mungkin tiba-tiba perahu terbalik, apapun itu.

Setelah separuh pejalanan dari rute yang telah dilalui, kami beristirahat sejenak di sebuah gubuk yang di dalamnya telah tersedia buah kelapa muda plus gorengan, hmm sungguh nikmat. Tapi kami tidak bisa berlama-lama, harus segera melanjutkan perjalanan karena hujan bisa membuat volume air sungai semakin tinggi. Jika volume air mencapai 90 m, maka mau tidak mau perjalanan dicancel karena akan berbahaya, bisa-bisa kapal terbalik. Bayangkan saja sungai yang tadinya jernih berubah menjadi berwarna kecoklatan bercampur lumpur, tapi itu semua tidak menciutkan nyali kami dan tidak bisa menutupi indahnya pemandangan sepanjang perjalanan.

Dan Alhamdulillah semua berjalan lancar sampai tujuan dengan meninggalkan kepuasan yang teramat sangat. Setelah bebersih, kami pun segera menyantap hidangan makan siang yang telah disediakan, hmm terasa nikmat sekali mengingat dari pagi belum sarapan. Hehehe..

Satu kata buat Rafting kali ini, SERUUUUU BANGET..!!!! Dan sampai jumpa di petualangan berikutnya. ;)

Probolinggo 20 Maret 2010

05 March 2010

Mengenal ISO / ASA lebih jauh


Secara ringkas, ISO (di kamera digital) dan ASA (di kamera film), adalah ukuran sensitivitas sensor. Semakin tinggi angka ISO, semakin sensitif sensor tersebut, sehingga bila Anda memotret dengan setting ISO tinggi, foto di tempat gelap pun terlihat terang.

ISO ini kurang lebih seperti kepekaan mata manusia. Bila kita dari ruangan terang dan kemudian masuk ke ruangan yang gelap, mata kita menyesuaikan kepekaannya terhadap ruangan tersebut. Demikian juga AUTO ISO pada kamera digital kita, kamera akan berusaha menyesuaikan diri dengan kondisi cahaya yang ada.

Tapi sayangnya, karena keterbatasan teknologi, kamera digital di pasaran belum sepeka mata manusia. Alhasil banyak foto di tempat gelap berkualitas buruk.

Semakin tinggi ISO, semakin besar efek samping yang ditimbulkan yaitu hilangnya detail foto dan munculnya bintik2 (disebut juga dengan noise), selain itu gambar menjadi kurang kontras. Kadang kala, ada juga fotografer yang dengan sengaja mengeset ISO tinggi dengan tujuan menghasilkan karya yang artistik menyerupai efek film.

Jadi bila ingin foto Anda bersih dari noise, maka gunakanlah ISO serendah mungkin, misalnya ISO 100 atau 200.

Tapi kadangkala kita terpaksa mengunakan ISO tinggi di ruangan gelap, kalau tidak foto Anda bisa jadi kabur.

Ukuran ISO

Ukuran ISO biasanya dimulai dari angka 100, kadang ada kamera yang mulai dari ISO 64 dan ISO 80, ada juga dari 200. Artinya seperti berikut. ISO 200 memiliki kepekaan dua kali lebih besar daripada ISO 100, dan ISO 400 memiliki kepekaan dua kali lebih besar daripada ISO 200.

Deret angka ISO antara lain: 100, 200, 400, 800, 1600, 3200, 6400, dan seterusnya.

Kamera digital canggih saat ini memiliki pilihan kepekaan sampai dengan ISO 102400.

Toleransi ISO ini sangat tergantung pada ukuran sensor dan megapixel. Untuk kebanyakan kamera saku, ISO 100-200 merupakan setting yang ideal. Tapi ISO 400 keatas kualitas foto sudah memburuk karena noise, sedangkan untuk kamera DSLR, biasanya ISO 1600 adalah perbatasan antara foto yang layak atau tidak.

Karena ISO 1600 berarti 4x lebih peka daripada 400, maka kamera DSLR lebih diuntungkan saat digunakan disituasi yang gelap.

Perlu diketahui juga semakin tinggi megapixel dalam ukuran sensor yang sama, semakin banyak kemunculan noise. Oleh sebab itu megapixel yang besar tapi ukuran sensor kecil (seperti kamera saku) malah kurang efektif.


Sumber : infofotografi.com